Selasa, 10 Januari 2012

Asal Usul Kumandang Adzan


(Riwayat : Anas r.a; Abu Dawud; Al Bukhari)
Seiring dengan berlalunya waktu, para pemeluk agama Islam yang semula sedikit, bukannya semakin surut jumlahnya. Betapa hebatnya perjuangan yang harus dihadapi untuk menegakkan syiar agama ini tidak membuatnya musnah. Kebenaran memang tidak dapat dmusnahkan.
Semakin hari semakin bertambah banyak saja orang-orang yang menjadi penganutnya. Demikian pula dengan penduduk dikota Madinah, yang merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam pada masa-masa awalnya. Sudah sebagian tersebar dari penduduk yang ada dikota itu sudah menerima Islam sebagai agamanya.
Ketika orang-orang Islam masih sedikit jumlahnya, tidaklah sulit bagi mereka untuk bisa berkumpul bersama-sama untuk menunaikan sholat berjama` ah. Kini, hal itu tidak mudah lagi mengingat setiap penduduk tentu mempunyai ragam kesibukan yang tidak sama. Kesibukan yang tinggi pada setiap orang tentu mempunyai potensi terhadap kealpaan ataupun kelalaian pada masing-masing orang untuk menunaikan sholat pada waktunya.
Dan tentunya, kalau hal ini dapat terjadi dan kemudian terus-menerus berulang, maka bisa dipikirkan bagaimana jadinya para pemeluk Islam. Ini adalah satu persoalan yang cukup berat yang perlu segera dicarikan jalan keluarnya.
Pada masa itu, memang belum ada cara yang tepat untuk memanggil orang sholat. Orang-orang biasanya berkumpul dimasjid masing -masing menurut waktu dan kesempatan yang dimilikinya. Bila sudah banyak terkumpul orang, barulah sholat jama `ah dimulai.
Atas timbulnya dinamika pemikiran diatas, maka timbul kebutuhan untuk mencari suatu cara yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mengingatkan dan memanggil orang-orang untuk sholat tepat pada waktunya tiba.
Ada banyak pemikiran yang diusulkan. Ada sahabat yang menyarankan bahwa manakala waktu sholat tiba, maka segera dinyalakan api pada tempat yang tinggi dimana orang-orang bisa dengan mudah melihat ketempat itu, atau setidak-tidaknya asapnya bisa dilihat orang walaupun ia berada ditempat yang jauh. Ada yang menyarankan untuk membunyikan lonceng. Ada juga yang mengusulkan untuk meniup tanduk kambing. Pendeknya ada banyak saran yang timbul.
Saran-saran diatas memang cukup representatif. Tapi banyak sahabat juga yang kurang setuju bahkan ada yang terang-terangan menolaknya. Alasannya sederhana saja : itu adalah cara-cara lama yang biasanya telah dipraktekkan oleh kaum Yahudi. Rupanya banyak sahabat yang mengkhawatirkan image yang bisa timbul bila cara-cara dari kaum kafir digunakan. Maka disepakatilah untuk mencari cara-cara lain.
Lantas, ada usul dari Umar r.a jikalau ditunjuk seseorang yang bertindak sebagai pemanggil kaum Muslim untuk sholat pada setiap masuknya waktu sholat. Saran ini agaknya bisa diterima oleh semua orang, Rasulullah SAW juga menyetujuinya. Sekarang yang menjadi persoalan bagaimana itu bisa dilakukan ? Abu Dawud mengisahkan bahwa Abdullah bin Zaid r.a meriwayatkan sbb :
"Ketika cara memanggil kaum muslimin untuk sholat dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidurku aku bermimpi. Aku melihat ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya kepadanya apakah ia ada maksud hendak menjual lonceng itu. Jika memang begitu aku memintanya untuk menjual kepadaku saja. 

keagungan masjid

islamic scenery

Orang tersebut malah bertanya," Untuk apa ? Aku menjawabnya,"Bahwa dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum muslim untuk menunaikan sholat." Orang itu berkata lagi,"Maukah kau kuajari cara yang lebih baik ?" Dan aku menjawab " Ya !"
Lalu dia berkata lagi, dan kali ini dengan suara yang amat lantang , " Allahu Akbar,Allahu Akbar.."
Ketika esoknya aku bangun, aku menemui Rasulullah SAW dan menceritakan perihal mimpi itu kepada beliau. Dan beliau berkata,"Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah disamping Bilal dan ajarilah dia bagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia harus mengumandangkan adzan seperti itu dan dia memiliki suara yang amat lantang." Lalu akupun melakukan hal itu bersama Bilal."
Rupanya, mimpi serupa dialami pula oleh Umar r.a, ia juga menceritakannya kepada Rasulullah SAW . Nabi SAW bersyukur kepada Allah SWT atas semua ini.
(Tulisan diambil dari Al-Islam Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia)

Senin, 09 Januari 2012

Arti Sebuah Kemenangan


hold the world

Banyak orang yang salah mengartikan kemenangan. Kemenangan bukan hanya ketika kita berhasil menaklukkan musuh di sebuah pertempuran, mengalahkan lawan di suatu pertandingan, dan bukan pula ketika kita berhasil mencapai prestasi yang terbaik atau ketika kita berhasil mendapatkan semua yang kita inginkan .
Kemenangan adalah saat kita dapat melawan suatu kegagalan. Saat dimana kita sabar dalam menghadapi segala percobaan. Saat dimana kita mampu menundukan hawa nafsu kita. Saat dimana kita bangkit dari keadaan yang amat menyedihkan. Dan saat dimana kita merasa di ambang keterpurukan namun kita berusaha menerjangnya dan menghancurkan segala cobaan.
Kemenangan adalah saat dimana kita dapat menjadikan semua yang terjadi sebagai symbol betapa sayangya Sang Pencipta pada kita. Saat dimana kita menyadarai betapa banyak hikmah yang dapat kita ambil dari apa yang terjadi. Saat dimana kita memahami betapa pentingnya mensyukuri segala bentuk nikmat, sekecil apapun itu. Dan kemenangan adalah saat dimana kita melangkahkan kaki begitu mantap dan yakin bahwa kita begitu hebat untuk sekedar melawan suatu kegagalan kecil.
“Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang datang bertubi-tubi.”
– Orison Swett Marden –
“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.”
– Winston Chuchill –

12 Kata Bijak "DON'T"


* Don’t undermine your worth by comparing yourself with others. It is because we are different that each of us is special. (* Jangan merusak nilai Anda dengan membandingkan diri dengan orang lain. Hal ini karena kita berbeda bahwa setiap dari kita adalah istimewa.)

* Don’t set your goals by what other people deem important. Only you know what is best for you. (* Jangan menetapkan tujuan Anda dengan apa yang orang lain anggap penting. Hanya Anda yang tahu apa yang terbaik untuk Anda)

* Don’t take for granted the things closest to your heart. Cling to them as you would your life, for without them, life is meaningless. (* Jangan mengambil untuk diberikan hal-hal yang paling dekat dengan hati Anda. Berpegang teguh kepada mereka seperti yang akan Anda hidup Anda, karena tanpa mereka, hidup tidak bermakna)

* Don’t let your life slip through your fingers by living in the past or for the future. By living your life one day at a time, you live ALL the days of your life. (* Jangan biarkan hidup Anda menyelinap melalui jari-jari Anda dengan hidup di masa lalu atau untuk masa depan. Dengan hidup Anda satu hari pada suatu waktu, Anda tinggal SEMUA hari-hari hidup Anda)

* Don’t give up when you still have something to give. Nothing is really over until the moment you stop trying. (* Jangan menyerah ketika Anda masih memiliki sesuatu untuk diberikan. Tidak ada yang benar-benar berakhir sampai saat Anda berhenti berusaha).

* Don’t be afraid to admit that you are less than perfect. It is this fragile thread that binds us each together. (* Jangan takut untuk mengakui bahwa Anda kurang dari sempurna. Ini adalah thread ini rapuh yang mengikat kita masing-masing bersama-sama).

* Don’t be afraid to encounter risks. It is by taking chances that we learn how to be brave. (* Jangan takut menghadapi resiko. Ini adalah dengan mengambil kemungkinan bahwa kita belajar bagaimana menjadi berani).

* Don’t shut love out of your life by saying it’s impossible to find. The quickest way to receive love is to give; the fastest way to lose love is to hold it too tightly; and the best way to keep love is to give it wings. (* Jangan menutup cinta keluar dari kehidupan Anda dengan mengatakan tidak mungkin untuk menemukan. Cara tercepat untuk menerima cinta adalah memberi; cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah memegangnya terlalu erat, dan cara terbaik untuk menjaga cinta adalah dengan memberinya sayap).

* Don’t run through life so fast that you forget not only where you’ve been, but also where you are going. (* Jangan lari melalui kehidupan begitu cepat sehingga Anda lupa tidak hanya di mana Anda telah, tetapi juga di mana Anda akan pergi).

* Don’t forget that a person’s greatest emotional need is to feel appreciated. (* Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar seseorang adalah untuk merasa dihargai).

* Don’t be afraid to learn. Knowledge is weightless, a treasure you can always carry easily. (* Jangan takut untuk belajar. Pengetahuan adalah ringan, harta Anda selalu dapat membawa dengan mudah).

* Don’t use time or words carelessly. Neither can be retrieved. Life is not a race, but a journey to be savored each step of the way. (* Jangan gunakan waktu atau kata-kata sembarangan. Tidak ada yang dapat ditarik kembali. Hidup bukanlah perlombaan, tetapi sebuah perjalanan yang akan menikmati setiap langkah dari jalan)

diambil dari notes Gunawan Njoto

.

Refleksi Diri


Tahun baru islam 1433 H masih sangat terasa di hati kita semua. Seolah-olah tak dapat kita lupakan moment indah tersebut. Mulai tanggal 1 muharom kemarin, kita membuka lembaran baru yang masih bersih tanpa ada noda atau bercak hitam satu pun. Kita pun dituntut untuk intropeksi diri, mengevaluasi diri kita atau muhasabatun nafsi. Berikut ada beberapa point penting yang insya allah akan membantu dan mempermudah anda mengevaluasi diri anda, sekaligus mengetahui jati diri anda yang sesungguhnya;

Siapa sich anda sebenarnya?
Pertama, harus anda ketahui makna gabungan atau plural meaning kepribadian atau personality anda;
1.     Anda menurut pikiran anda (based on your mind)
2.     Anda menurut perasaan anda (based on your heart)
3.     Anda apa adanya (the real of you)

“Anda menurut pikiran Anda” adalah Anda yang diada-adakan,
Anda yang tiada, yang sering menipu Anda yang sebenarnya, sehingga dinominasikan untuk mewakili diri Anda di dunia ini,
Anda yang sangat Anda andalkan dan damba-dambakan

“Anda menurut perasaan Anda” adalah Anda yang menjadi beban Anda,
Anda yang selalu merengek minta diladeni atau dilayani,
Anda yang selalu ingin enak dan bermanja-manja,
Anda yang seperti anak kecil, tidak pernah dewasa,
Dan karena itu selalu Anda sembunyikan, seolah-olah itu bukan Anda
Tapi sering mewakili Anda di dunia ini tanpa Anda sadari

“Anda apa adanya” adalah fitrah Anda
Hanya Allah yang tahu,
Anda yang selalu condong, berpegang teguh pada tauhid
Anda yang selalu mengutamakan kebenaran, kesucian, keadilan, dan kebaikan serta perbaikan,
Yang selalu Anda wujudkan lewat dzikir, tafakkur, dan taqorrub pada Allah

Harus Anda sadari bahwa “Anda menurut pikiran Anda” dan “Anda menurut perasaan Anda” adalah Anda yang bersifat relatif, Anda yang dinamis, yang selalu berubah mengikuti arus kehidupan, yang dikontrol oleh seonggok nafsu, sehingga Anda hanyut dan tersesat terbawa derasnya arus entah kemana

Jadilah Anda menurut Anda apa adanya, yakni sesuai dengan fitroh Anda
Anda yang mampu berdiri mandiri sebagai khalifah Allah di muka bumi yang fana ini,
Anda yang mampu mengendalikan, mengontrol, mengoperasikan arus kehidupan,
Anda yang tak tergoyahkan dengan berbagai dempuran aliran dan paham yang sesat 
Anda sebagai insan madani, insan yang merdeka, lahir dan batin.