Yang membuat seorang hamba yang patuh itu kian bahagia adalah bahwa anugerah cinta dari Allah itu tidak hanya diterima oleh mereka yang “terjaga” dari dosa-dosa, tetapi setiap pelaku maksiat yang bertobat dan kembali ke jalan Allah SWT juga akan menerima cinta-Nya.
Mendefinisikan kata cinta apa adanya bukan berarti kita dapat menafsirkannya sesuka hati sesuai dengan perasaan yang tengah terjadi.
Faktor yang menghalang-halangi manusia dari perasaan luhur yang dibawa oleh ruh dengan cinta dan kerinduan adalah naluri kebinatangannya, kecenderungan, untuk mencari kenikmatan, dan hawa nafsu.
Hati lebih detail pengetahuannya dibandingkan pengetahuan mata, telinga, dan hidung.
Keindahan cinta seorang hamba kepada tuhannya sebenarnya melebihi keindahan yang sekedar dirasakan oleh cinta.
Keindahan bunga itu sejatinya adalah keindahan Allah SWT sebab Dia yang menciptakannya.
Yang berhak mendapatkan cinta dengan makna yang sebenarnya hanyalah Allas SWT sebab hanya Dia satu-satunya alasan orang dalam menyatakan cinta.
Menikmati berbagai kenikmatan yang diberikan kepada manusia dengan Allah SWT , zat pemberi kenikmatan itu, adalah cara pertama dan utama untuk menyalakan bara cinta kepada-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar