Senin, 09 Januari 2012

BANGKIT DARI KEGAGALAN

Kegagalan!!! Satu kata yang banyak ditakuti oleh orang. Karena kata itu pula sering terjadi hal-hal yang tidak baik. Sering kita mendengar kasus orang bunuh diri karena mengalami kegagalan. Gagal dalam ujian sekolah, gagal melamar pekerjaan, gagal melamar seorang gadis, gagal dalam bercinta, dan sebagainya. Banyak dari mereka yang langsung terkena sindrom STRESS alias DEPRESI yang berakhir  dengan bunuh diri. Innalillahi……….. Lantas bagaimana jika kegagalan terjadi dalam diri kita? Akankah kita mengakhiri jatah hidup kita di dunia dengan cara yang sama tragisnya? Atau kita akan menyalahkan Allah?
Ingat, guys!!! Tentunya kita semua tahu janji Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an, bahwa sesudah kesusahan pasti ada kemudahan. Begitu juga dengan kegagalan, kita harus yakin setelah kegagalan mampir dalam skenario hidup kita pasti kesuksesan sedang dalam perjalanan dan akan sesegera mungkin menghiasi hidup kita. Masih ingat dengan kisah hidup Wright bersaudara yang menemukan teori tentang pesawat? Mereka termasuk dari orang-orang yang sering kali mengalami kegagalan dalam uji coba teorinya. Tapi apakah mereka langsung memutuskan untuk berhenti dan mencoba bunuh diri? Tidak, kawan. Mereka justru semakin terpacu untuk mencoba dan mencoba lagi. Mereka yakin setelah berulang kali kegagalan menimpa mereka pasti tak lama lagi mereka akan mengalami kesuksesan. Bukankah segala sesuatu di dunia ini diciptakan berpasangan? So, ada kegagalan pasti ada kesuksesan.
Kalau kita mau menelaah sejarah, Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan dakwahnya pun sering dicoba dengan kegagalan “semu”, namun beliau tetap berusaha menanamkan nilai-nilai islam dalam diri umat manusia. Apa hasilnya? Dalam waktu sekejap karena keteguhan hatinya dan kemuliaan niatnya islam pun langsung menyebar luas ke berbagai Negara hingga sampai ke Andalusy, yang kini merupakan Negara Spanyol. Kegagalan nabi mengajak paman dan sanak saudaranya masuk islam, kegagalan nabi dan sahabat dalam perang uhud, dan lain-lain. Tapi, apakah itu membuat Nabi Muhammad mundur dan berpaling dari islam??? Bukan kejadian yang mengubah seseorang tapi orang tersebut yang mengubah dirinya sendiri dengan mengambil sesuatu pelajaran dan hikmah dari kejadian itu.
Artinya, bukan karena mendapat nilai jelek kita dianggap bodoh, tapi kita adalah orang pandai jika kita kemudian belajar lebih giat dari sebelumnya. Bukan karena kita tidak bisa memenangkan pertandingan kita menjadi yang kalah, tapi kita akan menjadi pemenang sejati jika kita mengakui kemenangan lawan dan berusaha melakukan segalanya dengan sebaik-baiknya. Jangan jadikan suatu kejadian pahit menjadi penghalang masa depan kita yang cerah. Tapi jadikan mereka sebagai acuan dan lompatan untuk kembali berusaha dan melakukan yang terbaik dan membuktikan pada dunia bahwa kita bisa. Kita harus bisa melewati masa-masa kelam dan pahit kita jika kita ingin meraih masa depan kita yang cerah. Seperti Oprah Winfrey, host wanita nomor satu di Amerika, yang berhasil melewati pengalaman masa kecilnya yang pahit dan penuh dengan tindakan amoral. Oprah berhasil membuktikan bahwa dirinya adalah wanita yang tangguh yang akan selalu mengejar impiannya. Melalui pengalaman hidupnya, ia akhirnya menyadari banyak sekali orang yang membutuhkan obat penenang perasaan dan orang yang mampu menemaninya di saat-saat sulit. Dalam salah satu majalah yang diterbitkannya, ia mengungkapkan satu kata bijak yang patut kita cerna bersama,“Manusia dibimbing oleh kekuatannya lebih tinggi yang lebih berupa PERASAAN ketimbang pikiran. Dan ketika anda memahami kekuatan perasaan itu, anda tahu pasti bahwa kekuatan itu datang dari tuhan.”
“Maju terus dan jangan pernah berhenti karena kemajuan adalah proses menuju kesempurnaan (Kahlil Gibran, penyair asal Lebanon)”.


Saya juga pernah bahkan berkali-kali mengalami kegagalan, tapi apakah lantas saya langsung memilih untuk mengakhiri kisah hidup saya? Saat SD, saya gagal dalam ujian matematika tentang pembagian (purogapit), bukan telur besar lagi yang saya dapat tapi -25, mungkin saat itu saya juga marah pada dunia ini yang seolah-olah menertawakan saya, saya robek kertas ulangan MTK saat itu juga, tapi Alhamdulillah, saya tidak terjun dari lantai dua. Justru saat UAS SD, nilai matematika saya cukup memuaskan.  Lebih berkesan dan takkan pernah terlupakan ketika saya mengikuti program pertukaran pelajar (YES/AFS). Saat itu saya atas kehendak Allah sudah mencapai tahap akhir, dan mengikuti seleksi nasional di Jakarta, tapi lagi-lagi saya gagal. Saya tidak lolos padahal dua teman saya yang lain lolos. Saya masih ingat betul, saat itu ingin rasanya saya mati saja. Tapi syukur Alhamdulillah, saya memilih untuk menyibukkan diri saya dengan kegiatan lain yang dapat membantu saya melupakan kesedihan saya. Mungkin jika Allah tidak sayang padaku, saya sudah memakan berpuluh-puluh tablet CTM dan tidak bisa membagikan pengalaman yang saya dapat pada kawan-kawan semua. Kita harus ingat kawan, tidak ada yang bisa menghalangi langkah kita selain Tuhan yang maha perkasa. Jangan biarkan kegagalan merengut semangat kita untuk meraih apa yang kita inginkan.

Kejadian eksternal akan meningkatkan cara berpikir seseorang bila ditambahkan sebuah syarat, dan syarat penting itu adalah bila orang yang mengalami sebuah kejadian mengambil pelajaran darinya.

0 komentar:

Posting Komentar