Senin, 27 Agustus 2012

How to Be a Good Teacher?


Dari berbagai masalah yang muncul dalam dunia pendidikan, guru sangat berperan penting dalam menyelesaikan permasalahan ini karena guru merupakan elemen penting dalam proses pembelajaran terhadap peserta didiknya. Guru merupakan pahlawan pendidikan masa kini yang nyata. Musuh terbesar mereka bukanlah penjajah yang membawa senjata lengkap dan modern tetapi pada penjajahan moral dan etika yang sekarang ini melanda negara Indonesia. Bahkan, guru dianggap sebagai ujung tombak dalam pembangunan pendidikan nasional. Utamanya dalam membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal. Guru profesional dan bermartabat menjadi impian kita semua karena akan melahirkan anak bangsa yang cerdas, kritis, inovatif, demokratis, dan berakhlak.




Menjadi seorang pendidik merupakan pekerjaan yang mulia. Berdasarkan hasil polling via sms yang saya sebarkan pada 50 teman saya dengan berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda-beda 70% mengatakan bahwa pekerjaan yang paling mulia adalah pendidik, 20 % netral, dan 10% mengatakan profesi lain lebih mulia daripada menjadi seorang pendidik. Dari hasil polling tersebur yang juga disertai dengan alasan mereka masing-masing meskipun jurusan atau oendidikan yang sedang digelutinya non-pendidik, namun mereka tetap menjadikan pendidik sebagai pekerjaan yang paling mulia. Menyadari betapa mulianya menjadi seorang pendidik, maka tidak sembarang orang yang bisa dan layak menjadi seorang pendidik. Seorang pendidik yang baik haruslah memiliki daya tawar atau sensational offer dan lebih unggul dari yang lainnya. Karena dari tangan seorang pendidiklah nantinya akan lahir berbagai ahli di berbagai bidang pekerjaan yang lain. Seorang pendidik yang luar biasa bukanlah mereka yang ber-IQ tinggi ataupun memiliki IPK tinggi saat kuliah. Namun, sekali lagi mereka harus memiliki keunggulan dan daya tawar sensational dari yang lainnya, seperti yang akan saya jelaskan berikut ini:



- On time. Dalam hal ini dimaksudkan agar Guru disiplin dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. Selain itu juga untuk memberikan teladan pada anak didiknya agar diharapkan menjadi generasi bangsa yang menomorsatukan kedisiplinan. Waktu tidak dapat dibeli dengan uang. Sebagai contoh, ketika seseorang terlambat datang ke stasiun dan tertinggal kereta, apakah artinya ia dapat menukar tiketnya itu dengan uang? Anda sudah tahu sendiri jawabannya.

- Adil dan konsisten. Sebagai sikap dan perilaku, adil termasuk yang paling sulit. Karena adil memiliki arti jejeg, lurus, tidak condong, dan tidak miring kesana kemari. Sementara kita sebagai manusia pada hakikatnya memiliki emosi yang bawaannya miring-miring kesana kemari. Apalagi dalam kehidupan ini banyak sekali faktor yang mempengaruhi kita, yang mendorong kesana atau menarik kemari. Inilah salah satu daya tawar seorang pendidik yang cukup menantang. Bagaimanapun sulitnya bersikap adil, kita harus mencoba menerapkannya. Maraknya kasus-kasus yang terjadi di Indonesia, mulai dari korupsi, main hakim sendiri, perkelahian, krisis kepercayaan, kekerasan dan terorisme jika diselidiki sumbernya tak lain adalah ketidak-adilan. Guru yang profesional harus memiliki pendirian dan prinsip yang teguh. Konsisten disini maksudnya guru tidak akan mudah tergiur untuk mengabaikan tugas utamanya sebagai pendidik. Ia tidak akan terlena dengan hal-hal yang akan menyebabkannya tidak lagi menjalankan tugasnya.

- Keahlian/expert. Dalam point ini, bukan lantas mewajibkan calon seorang pendidik atau mungkin Anda yang sudah menjadi pendidik untuk memiliki berbagai macam keahlian atau seorang yang multi talenta. Tapi dicukupkan dengan minimal satu keahlian yang menonjol pada diri Anda yang dikuasai dengan baik. Misalnya keahlian menggambar, melukis, menyanyi, menari, dan yang lainnya. Namun, semakin banyak keahlian yang Anda kuasai, semakin besar pula nilai plus Anda dibandingkan seorang pendidik yang hanya memiliki satu keahlian. Keahlian yang Anda miliki akan sangat membantu Anda ketika berhadapan dengan anak didik yang memiliki keahlian beraneka ragam.

- Etika yang baik. Pikiran cemerlang, namun hati kotor tidak akan menjadikan Anda seorang pendidik yang baik. Seorang pendidik merupakan teladan bagi anak didiknya sehingga etika seorang pendidik harus benar-benar dijaga.

- Keramah tamahan dan kenyamanan. Suasana belajar yang kondusif adalah ketika Anda sebagai seorang pendidik mampu memberikan kenyamanan pada anak didiknya dan juga didukung dengan keramah tamahan agar anak didik tidak akan segan untuk menanyakan hal-hal yang tidak diketahuinya dan juga agar anak didik dapat lebih merasa bersahabat dengan gurunya yang nantinya akan membantu suasana kelas yang menyenangkan. Salah satu wujud keramah tamahan yang mudah dilakukan dan siapapun bisa melakukannya adalah dengan selalu tersenyum kepada anak didiknya baik saat di dalam kelas maupun di luar kelas.

- Master komunikasi. Hal ini sangat penting. Apalah artinya keahlian beraneka ragam jika Anda tidak dapat mengkomunikasikannya dengan baik ke anak didik Anda. Komunikasi menjadi modal bagi Anda untuk dapat memahami lawan bicara, menyampaikan pesan dalam hal ini adalah materi pelajaran dengan baik kepada anak didik, yang diharapkan feedback nya adalah anak didik mampu memahami pesan yang Anda berikan dengan baik dan lebih lanjut menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

- Tanggap. Hal ini ditujukan agar seorang pendidik dapat dengan cepat memahami kondisi anak didik saat proses pembelajaran berlangsung, baik kondisi fisik, psikis, dan juga biologis sehingga dapat dengan mudah menyesuaikannya. Misalkan saja ketika seorang pendidik mulai melihat peserta didiknya jenuh, ngantuk, atau yang lainnya, maka ia akan mencari solusi untuk memecahkan kejenuhan itu dengan cara berdiri sejenak dan berolahraga ringan misalnya, atau dapat juga dilakukan dengan cara-cara inovatif yang lain. Tanggap disini juga berkaitan dengan bagaimana seorang pendidik mengatur kepentingan pribadi dan kepentingan bersama saat proses pembelajaran berlangsung. Misalkan saja, suatu ketika Anda sedang khawatir dengan kondisi anak Anda yang kurang sehat dan saat itu juga Anda dituntut untuk menjalankan tugas Anda sebagai seorang pendidik. Maka, Anda harus pintar-pintar mengendalikan emosi Anda dan disinilah ketanggapan Anda dalam mengatur emosi sedang diuji.

- Berpenampilan rapi. Dalam hal ini saya mengadopsi prinsip 5R yang dianut oleh Toyota, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Penampilan menjadi kesan pertama saat bertemu dengan orang lain. Orang lain akan menilai Anda apakah layak menjadi seorang pendidik atau tidak adalah dengan melihat penampilan luar Anda. Kita bayangkan saja, bagaimana ketika guru kita adalah seorang yang memakai rok mini, high heels, atau mungkin mereka yang tidak pernah menyisir rambutnya, pasti kita tidak akan mungkin menganggapnya seorang guru. Penampilan bukan berarti harus memakai barang-barang bermerek, namun cukup dengan berpenampilan menarik sesuai prinsip 5R.

Dari tangan seorang pendidik yang unggul diharapkan akan lahir generasi bangsa yang unggul pula minimal menyamai dengan gurunya. Dan alangkah lebih baiknya lagi ketika anak didik menerapkan sistem ATM (Analisis, Tiru, dan Modifikasi) sehingga mampu menjadi insan yang unggul melampai gurunya.
Di awal ajaran baru ini marilah kita bersama-sama berpartisipasi bagi kemajuan pendidikan nasional agar kelak ke depannya bangsa ini menjadi bangsa yang memiliki generasi-generasi unggulan yang memiliki jiwa dan mental pancasila yang jauh dari praktek-praktek kotor korupsi, kolusi, dan nepotisme serta membawa Indonesia menjadi Negara Maju.

Jangan bermimpi menjadi orang pandai. Jadilah manusia bernilai dan memberikan nilai untuk kehidupan

Yang bisa hidup bukan species yang paling kuat. Bukan juga species yang paling cerdas, Tapi species yang paling responsif terhadap perubahan

0 komentar:

Posting Komentar